Monday, March 19, 2012

Kemarin adalah minggu kedua aku menelusuri museum di Jakarta, tapi kok semakin miris ya rasanya, museum sebagus itu kok sepi, museum sebagus itu dan semurah itu aja ga ada yang ngunjungi.
Kemarin adalah jadwal untuk mengunjungi museum Joang 45 dan Museum Ahmad Yani. Waktu pertama kali memasuki museum Hoang 45, agak bingung juga nih, halaman luas, parkir dimana ya???kok ga ada petunjuknya, sepi lagi, buka ga sih?pertanyaan konyol itu selalu ada setiap aku datang ke museum.
1.  Museum Joang 45
Jl. Menteng

Kesanku terhadap Museum Joang 45....dikit amat yah.hehehehe. Dengan uang masuk Rp.2000,- yah berusaha memaklumi lah isi museumnya dikit doang, ada beberapa koleksi baju tentara, mesin jahit, radio, bagor, bendera pusaka duplikat ke 2 yang gede banget(menurutku )dan warnanya udah hampir sama ( putih semuanya ).kearah belakang bisa kita lihat tandu yang digunakan untuk Jend besar Sudirman dulu, ada lukisan Ir Soekarno, dan Drs. Moh Hatta. ada kursi santai dari rotan dan kayu milik Moh Hatta, beberapa koleksi senapan laras panjang.Menuju ke gedung belakang ,kita harus lewat depan lagi (jalan tadi kita masuk )baru kearah samping dan baru kebelakang ( agak ribet memang, seandainya saja pintu itu dibuka .hehehe). Ada beberapa petunjuk yang arahnya berantakan, yah mungkin karena menyesuaikan letak gedung. Disitu tertulis Bioskop, setelah mencari-cari, bioskopnya tutup ( keabisan tiket mungkin:) )Dihalaman belakang kita bisa lihat beberapa koleksi mobil tertulis Rep 1 dan Rep 2, serta 1 mobil kerusuhan Cikini ( tapi saya lupa nomor platnya )ketiganya ada diruangan kaca. Disudut yang laen, ada mobil dengan bekas terbakar, ban sudah kempes, dan tanpa keterangan, saya juga bingung ( mobil apaan yah?? ) Disamping sebelum masuk ke arah belakang ada relief gambar orang yang bebas, borgol ditangannya lepas ( mungkin menggambarkan kebebasan )ada tulisan Merdeka atau mati . Kesan terakhir yang aku dapat dari gedung museum ini adalah bagus, dengan fasilitas yang dimiliki, ada beberapa TV flat yang dinyalakan dan ada suaranya ( biasanya di museum ada TV nyala tapi suara bisu )kondisi gedung bagus, sepertinya baru direnovasi, melihat ada beberpa yang masih terbungkus plastik, dan cat nya masih bagus. Well, positif thinking ajah, masih ada yang mau berkunjung, karena kebetulan waktu saya bertemu 4 orang ( ayah,ibu dan 2 anak ) yang mengunjungi museum.
Note : Museum Buka Selasa-Minggu pkl. 09.00-15.00
           Sabtu pkl.09.00-13.00
2.Museum AH Nasution
Jl. Teuku Umar...
Tidak susah untuk mencari museum ini, karena diantara rumah -rumah mewah kawasan menteng, hanya rumah museum AH Nasution yang terdapat patung AH Nasution, berdiri tinggi ditengah-tengah halaman. Pertama kali lewat, agak ragu-ragu, emmm,ini buka untuk umum ga ya? tapi setauku dari web emang dibuka untuk umum dan Gratis. akhirnya setelah 1 kali muter dimenteng, aku putuskan untuk kembali ke museum tadi. Kuberanikan memasuki halamannya yang teduh...dengan bingung aku parkir kendaraanku ( ngasal aja ,habis sepi )pertama kali yang menarik perhatianku justru bukan patung tinggi yang berdiri tegak ditengah halaman rumah, tapi pintu depan yang terbuka luas,layaknya rumah nenek yang sedang menanti tamu disaat Lebaran ( jadi kangen deh m eyang di Banyuwangi )mataku berkeliling mencari-cari orang....oh Thanks God, akhirnya aku melihat ada orang disini, seorang anak muda yang menyapu halaman. Dia cuek banget melihat kedatanganku, akhirnya aku menyapanya dan bertanya ' Buka ga ya mas museumnya ?' ;Buka mba' kata dia, 'masuk aja' kata dia lagi. baiklah gumamku. Saat melangkah ke pintu masuk ( yang lebih tepat disebut sebagai pintu rumah )ada tulisan di tangga bawah 'Alas kaki mohon dilepas ' ditengah -tengah pintu kita disambut dengan patung setengah badan AH Nasution dengan tulisan 'Korban kebiadaban PKI '. Saat melihat -lihat suasana ruangan, si mas yang tadi mengagetkan dengan muncul mendadak dan bilang ' mba, tolong isi buku tamu yah ' aku hanya mengangguk dan mencari dimana letaknya...aku baca, Tuhan ternyata benar adanya, dalam sehari ada 1 orang yang datang aja sudah bersyukur, dan itupun adalah anggota TNI. Tepat sebelum aku ,sudah ada yang datang, seorang anak SMA. Belum selesai kaget karena si mas tadi, waktu membelokkan wajah, gubrak, aku melihat orang sedang duduk.hahahaha, ternyata itu patung AH Nasution sedang menulis di meja kerjanya. melihat kedalam suasana semakin bikin aku merinding, merasa seperti mengalami kejadian yang terjadi dulu, ada beberapa patung pasukan Cakra Birawa, dikamar ada lagi
 AH Nasution yang sedang berlari,melompati pagar, disitu ada patung Ade Irma yang berlumuran darah sedang digendong, semakin kedalam suasana tidak semakin seram, hanya koleksi-koleksi baju, puisi untuk Ade Irma. Di rumah samping rumah utama, masih ada patung pasukan Cakra Birawa, dan ajudan AH Nasution yang dibawa ke Lubang Buaya. Suasana disekitar rumah asri sekali, banyak sekali kamar dibelakang, mungkin dulu adalah kamar untuk pengawal AH Nasution tak terbayangkan rumah sebagus itu, senyaman itu ,adalah saksi bisu kebiadaban PKI.
Note : Tidak ada biaya tiket masuk, ataupun parkir, gratis!! Tapi  kalau anda masih berbaik hati, berikan saja uang rokok untuk si penjaga rumah  .

No comments:

Post a Comment