Monday, November 10, 2014

Tips Menyimpan Perhiasan

Anda sering merasa sebal karena perhiasan kesayangan anda terlihat kusam, padahal anda jarang menggunakannya, cenderung menyimpannya, karena sayang menggunakannya. Kekecewaan ini pasti pernah dirasakan bagi orang-orang yang memiliki hobi menggunakan perhiasan. Anda cenderung membeli dan berpikir suatu saat pasti akan terpakai. Tidak hanya memerlukan kejelian dalam membeli, mengetahui sifat asli perhiasan, namun anda juga perlu mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menyimpannya. Berikut ini beberapa tips menyimpan perhiasan seperti dilansir dari Boldsky: 1. Kalung Jangan mencampur kalung anda, karena hal ini hanya akan merusak tiap bagiannya. Jadi usahakanlah untuk memiliki tempat terpisah bagi kalung kesayangan anda. Kalung manik-manik sebaiknya disimpan di dalam kotak dengan bentuk melingkar, sedangkan kalung dengan bahan lebih kuat bisa digantung saja 2. Perhiasan Kecil Perhiasan kecil ini umumnya lebih mahal, anda bisa menyimpannya dengan menggunakan kotak yang sudah dilapisi beludru atau kapas. 3. Gelang Gelang bisa disimpan sesuai bahannya, apakah dari kayu, logam, kaca, atau plastik. Jika anda memiliki kotak besar dengan kompartemen-kompartemen, anda bisa memanfaatkan kotak tersebut. Gantungan berbentuk cabang pohon sedikit kurang aman untuk menyimpan. 4. Anting Bentuk anting yang berbeda-beda sebaiknya disimpan dengan baik, anda bisa menggantungnya. 5. Cincin Anda bisa berkreasi untuk menciptakan tempat penyimpanan cincin yang baik, dengan alat-alat yang ada disekitar anda. Cukup menyimpan cincin didalam kotak. 6. Perhiasan mutiara Mutiara memerlukan penyimpanan ekstra hati-hati. Mutiara mudah rusak karena keringat dan lembab. Jadi setelah anda menggunakannya, ada baiknya anda mengelapnya dulu sebelum menyimpan.

e-journal Strategi Rebranding Media Online

Judul : STRATEGI REBRANDING MEDIA ONLINE (STUDI KASUS PADA PERUBAHAN NAMA PORTAL VIVANEWS.COM MENJADI VIVA.CO.ID) Oleh : RINTAN Ps Bidang Studi : Marketing Communication and Advertising Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana- Jakarta ABSTRAK Perkembangan teknologi merangsang perkembangan positif juga persaingan yang semakin ketat. Keberanian VIVA.co.id mengubah nama domain dalam proses rebranding, membuat portal ini banyak kehilangan pembaca di awal pergantian nama. Metode penelitian yang digunakanya itu Studi Kasus dengan tipe penelitian deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan CEO, Redaktur Pelaksana VIVA.co.id. Juga didukung beberapa data dari observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dijelaskan secara kualitatif dan dijelaskan dalam bentuk uraian yang disusun secara detail dan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan strategi rebranding VIVA.co.id cocok dengan teori dari Ahon ententang Corporate rebranding process. Dimana dalam setiap tahapannya,perusahaan melakukan strategi rebranding yang dirancang dengan penuh perhatian, mulai dari tahap analisa, perencanaa, implementasi, dan evaluasi. Selain itu, VIVA juga menerapkan teori upaya membangun merek bagi new media, dimana konten adalah raja, VIVA.co.id melakukan peningkatan kualitas pemberitaan konten-konten didalamnya, memanfaat kanchanel yang ada secara maksimal seperti facebook dan twitter, disamping itu VIVA.co.id juga menyapa fans secara rutin, dan melakukan kegiatan offline. Perpaduan kedua hal tersebut merupakan ramuan yang cukup berperan penting dalam meningkatkan kualitas serta tetap bisa mempertahankan merek VIVA.co.id di benak masyarakat. PENDAHULUAN Saat ini rebranding tidak hanya lazim bagi produk (konsumsi), maupun jasa. Namun, media online sebagai media baru dalam industri media, juga tak lepas dari proses branding hingga rebranding sebagaimana media konvensional lainnya seperti media elektronik dan media cetak. Seiring dengan semakin tinggi mobilitas masyarakat, dan teknologi yang semakin canggih, yang membuat manusia terbiasa dan bergantung pada teknologi. Perkembangan teknologi yang diikuti oleh gaya hidup masyarakat ini yang memberikan pengaruh pada kemajuan industri media online yang berkembang sedemikian pesatnya, setiap media memiliki segmentasinya masing-masing, dan mereka tidak hanya berperang untuk mendapatkan perhatian khalayak sasarannya, namun mereka juga harus mengedepankan kredibilitas konten, baik itu berita sosial, keuangan, isu-isu politik, hingga softnews seperti lifestyle. Hal ini membuat industri media se-kreatif mungkin untuk menciptakan sesuatu yang baru, bersaing satu sama lain. Di luar negeri sendiri ada beberapa contoh media online yang melakukan rebranding. Salah satunya adalah situs pearl.com , website ini semula bernama justAnswer, website ini hampir serupa dengan Yahooanswer!. Setelah 8 tahun menggunakan nama justAnswer, perusahaan ini mengganti namanya menjadi Pearl.com pada tahun 2012. Begitu pula dengan media online yang biasa kita kenal dengan mirror.co.uk, media ini juga melakukan rebranding dan redesign portal beritanya . Media yang memiliki moto The best in news, entertainment and sport since 1903 ini melakukan relaunch pada 8 Februari 2012. Sandra Moriarty mengatakan bahwa Keterintegrasian pesan dalam komunikasi menjadi penting agar bisa diperoleh komunikasi yang konsisten kepada konsumen, sehingga diharapkan tidak ada ketumpang tindihan informasi yang disampaikan kepada konsumen/ khalayak. Rencana IMC yang efektif akan menghasilkan hubungan brand jangka panjang yang menguntungkan. Peluncuran suatu produk baru sangat esensial bagi sebagian besar perusahaan dan pertumbuhan jangka panjang. Begitupun dengan kehadiran new media ditengah masyarakat. Membicarakan new media tidak akan jauh dari internet itu sendiri, internet sendiri pertama kali dirancang pada tahun 1973, dan mulai dibangun serta dijalankan pada tahun 1983 . Namun Berners –Lee adalah yang mewujudkan tersedianya informasi dalam bentuk gambar, suara, kata melalui link hypertext dan menggunakan internet untuk mengaksesnya secara universal. Dia yang merancang server pertama “http”, dan “worldwideweb” pada akhir 1990, yang mulai tersedia di internet pada tahun 1991. Chun dalam Asep Syamsul M.Romli menyatakan bahwa new media merupakan penyederhanaan istilah terhadap bentuk media di luar media massa konvensional (TV,radio, majalah, Koran, film). Rebranding dalam sebuah perusahaan atau corporate rebranding tidak semata-mata akan langsung terjadi, didalamnya terdapat beberapa tahapan dimana pada setiap tahapannya menjelaskan proses terjadinya rebranding. Dapat digambarkan seperti dalam bagan 1.3. Corporate Rebranding Process , bagan ini menjelaskan tahapan dari rebranding mulai dari analisis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Strategi rebranding yang sejalan dengan usaha untuk membangun merek bagi media online akan membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kehadiran merek baru VIVA.co.id. Rebranding perusahaan membutuhkan sinergi antara marketing, manajemen Human Resource dan strategi “Corporate re-branding necessitates synergy between marketing, human resource management and strategy.” Seperti yang tertulis dalam @JakartaVintage dalam Handoyo mengungkapkan upaya-upaya membangun merek bagi new media, beberapa upaya tersebut juga diterapkan dalam membangun merek VIVA pada saat rebranding: 1. Content is King Menciptakan konten dan mengisinya secara konsisten merupakan hal penting untuk dilakukan dan memberikan impact yang tidak terduga. Konten bisa berupa macam-macam foto, artikel sampai video. Dalam hal ini VIVA melakukan perbaikan dalam konten-konten yang dimilikinya, disamping juga melakukan penambahan konten lainnya yang sesuai dengan pembaca modern saat ini. 2. Memanfaatkan channel secara maksimal Blog, forum, facebook, twitter pinterest, instagram, youtube, path adalah beberapa chanel yang tersedia gratis dimana audience atau komunitas banyak berkumpul yang bisa dimanfaatkan. Biasanya website dipakai sebagai rumah dimana segala kegiatan komunikasi bermula. Dari rumah itulah disebarkan sharing ke berbagai chanel. VIVA tidak menggunakan semua akun media sosial, namun VIVA secara aktif menggunakan akun media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mendekatkan diri dengan pembacanya. Dalam setiap konten VIVA juga menyediakan kolom komentar yang terhubung langsung dengan akun Facebook pembaca, dan bisa secara langsung di –share di timeline pribadi milik pembaca. Bahkan yang terbaru, VIVA juga tersedia di Playstore dan bisa diunduh secara gratis, sehingga keinginan VIVA untuk lebih dekat dengan pembaca semakin terwujud. 3. Menyapa fans secara rutin dan telaten Komunikasi dua arah itu seperti kita “mengobrol” dengan teman dekat. Tidak boleh ada jarak diatara keduanya. Spirit ini penting untuk keberlangsungan merek. Mengajak orang lain terlibat menjadi lebih baik dibanding memaksa orang lain sebagai penonton kita. Menanggapi setiap komentar dari follower akan lebih baik, karena hal seperti ini menciptakan konten online namun juga melakukan kegiatan offline. VIVA menanggapi komentar ataupun pertanyaan pembaca baik yang dikirim melalui email redaksi, namun untuk akun media sosial milik VIVA.co.id, komentar pembaca akan langsung dijawab oleh divisi komunitas. 4. Kegiatan offline adalah nyawa bagi konten yang baik walaupun kegiatan utama tetap digital Melakukan kegiatan-kegiatan rutin secara offline akan membantu perusahaan untuk lebih dekat dengan audience. Dengan menjadi dekat kepada audience maka akan semakin mudah untuk selalu diingat oleh pembaca. Untuk hal ini, VIVA lebih banyak melakukan kuis –kuis untuk bisa bertemu dengan para pembaca setia VIVA, kuis yang terakhir adalah event menyelam di Kepulauan Seribu. 5. Menciptakan makna yang unik Sekecil apapun konten yang kita ciptakan harus mampu memberi makna bagi publik. Perlu diingat bahwa di dunia digital orang pada dasarnya melakukan search. Dan untuk bisa di search atau di follow kita harus cukup menarik dalam media digital. Nama VIVA sendiri cukup dikenal didalam masyarakat, namun pergantian nama dari VIVAnews menjadi VIVA.co.id hingga saat ini masih tetap dalam proses mendekatkan diri kepada masyarakat, nama VIVAnews sendiri dianggap lebih popular dibanding nama VIVA.co.id. Oleh sebab itu sosialisasi produk baru penting dilakukan, tidak hanya untuk eksternal perusahaan, namun juga internal perusahaan, karena perubahan yang baik adalah perubahan yang didukung oleh segala aspek yang dimiliki perusahaan, Prayudi dan Jana Juanita mengatakan bahwa rebranding tidak hanya sekedar perubahan lambang, didalamnya terkandung arti dari perubahan lambang dan nilai dari rebranding. Fokus penelitian ini adalah menggali informasi mengenai Bagaimana Strategi Rebranding Media Online? Dan bagaimana tahap proses rebranding suatu perusahaan mulai dari tahap analisa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses rebranding media online VIVA.co.id, mulai dari tahap analisis pentingnya dilakukan rebranding hingga evaluasi. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori proses rebranding perusahaan oleh M. Ahonen. Prayudi dan Juanita dalam jurnal Ilmu komunikasi mengatakan Corporate rebranding is the practice of building a new a name representative of a differentiated position in the mind frame of stakeholders and a distinctive identity from competitors . METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Pendekatan konstruktivis biasanya digunakan untuk riset etnografi, riset tentang media dan konstruksi sosial mengenai realitas, interaksi simbolik, makna pesan bagi khalayak, reception analysis dan lainnya. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian studi kasus dimana peneliti berusaha menyelidiki fenomena rebranding di dalam konteks kehidupan nyata.. Robert K. Yin (2000: 18) dalam buku Kriyantono, Rachmat , Ph.D. Teknik Praktis Riset Komunikasi. memberikan batasan mengenai metode studi kasus sebagai riset yang menyelidiki fenomena didalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan jelas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari wawancara yang telah dilakukan kepada tiga narasumber penting dibalik rebranding VIVA ini, peneliti bisa menyimpulkan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dasar untuk melakukan rebranding media online, yaitu: 1. Besarnya persaingan dalam media online Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bapak Suwarjono: “…Ada kebutuhan untuk lebih besar lagi agar bisa bersaing dengan media portal-portal yang lainnya”, yang diperkuat dengan pernyataan Bapak Karaniya: “saat itu saya pikir ini VIVA mau dibawa kemana kedepannya, memang sih untuk saat itu prestasi VIVA sudah luar biasa. Tapi kedepannya nanti bagaimana, apa cuma mentok di news aja, sedangkan portal lainnya sudah berkembang pesat.” 2. Kebutuhan memperluas segmentasi pasar dan Meningkatkan jumlah pembaca “Pada dasarnya semula berawal dari adanya keinginan untuk membesarkan media dan juga meningkatkan traffic, kita merasa sudah mentok dengan yang ada saat itu, sehingga timbul ide menjadikan portal VIVA sebagai portal yang memayungi portal-portal didalamnya, atau bisa disebut Mega portal VIVA.co.id” ungkap Bapak Suwarjono. 3. Menciptakan image baru Hal ini sejalan dengan pernyataan Bapak Karaniya: ”Kita perlu image baru, image yang bisa mewakili VIVA secara keseluruhan, bukan hanya website berita hardnews, tapi juga sebagai lifestyle, bola, socio.” Seiring berjalannya waktu, rebranding VIVA menghadapi berbagai persoalan. Mulai dari pemilihan nama, pencarian ketersediaan nama, kesiapan internal perusahaan dalam menghadapi perubahan. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian, peneliti fokus untuk mencari jawaban atas pertanyaan: Bagaimana Strategi Rebranding sebuah Media Online? Dan berikut ini adalah hasil penelitian terkait langkah Strategi yang dilakukan oleh VIVA.co.id dalam proses rebranding adalah: 1. Persiapan rebranding : a. Mencari nama domain yang sesuai dengan karakter VIVA sebagai mega portal yang memayungi portal-portal didalamnya.Untuk pengecekan nama domain bisa dilihat di www.namadomain.com, atau www.register.com. b. Merencanakan pengembangan konten dari sebatas hard news, namun bisa menjadi soft news. Sama seperti yang diungkapan Bapak Karaniya: “…bukan hanya website berita hardnews, tapi juga sebagai lifestyle, bola, socio.” c. Melakukan perencanaan desain logo utama dan di setiap kanal berita. Hal ini dibawah tanggung jawab bang Nezar, selaku Redaktur Pelaksana untuk bagian Desain Grafis dan juga mas Daru bagian Desain Grafis. d. Mengajukan persetujuan desain logo ke VIVA holding Setelah logo berhasil didesain, dari Bapak Karaniya mengajukan desain final kepada pihak holding untuk mendapat persetujuan, hal ini dilakukan mengingat VIVA.co.id adalah bagian dari PT. Visi Media Asia yang menaungi kelompok media Bakrie, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Karaniya: “…..kemudian kita ajukan ke holding dan di acc” e. Menambahkan stiker di portal VIVAnews.com yang menyatakan VIVA akan berganti kulit, seperti yang diungkapkan Mas Maryadie: “.......kasih banner, stiker di website VIVAnews kayak ganti kulit gitu, kalau kita mau berubah nama.” f. Promosi melalui sosial media, seperti twitter dan facebook resmi vivanews.com, karena jumlah follower yang sudah cukup besar dianggap mampu membantu mempromosikan rebranding ini. g. Promo Kuis Sebar 100 Hadiah lewat sosial media dengan tagline “Wajah Baru, Bangga Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri.” 2. Eksekusi rebranding a. Re-direct link dari portal VIVAnews.com ke VIVA.co.id, hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca menuju portal VIVA.co.id, meskipun pembaca mengetik www.vivanews.com, mereka akan secara otomatis beralih ke laman www.viva.co.id. b. Promo TV, dilakukan melalui adlibs presenter pada beberapa program berita, dan acara di antv dan TVOne. Diantaranya Kabar Petang, Acara HUT antv, penghargaan Achmad Bakrie Awards. c. Sponsorship acara yang diadakan dengan kerjasama pihak luar, seperti pada program Tebar Hewan Kurban bersama Dompet Dhuafa. d. Promosi melalui sosial media, seperti twitter dan facebook resmi vivanews.com, karena jumlah follower yang sudah cukup besar dianggap mampu membantu mempromosikan rebranding ini. 3. Evaluasi rebranding a. Pemantauan peringkat portal melalui Google Analytics, www.alexa.com. b. Manfaat melakukan rebranding Bagi portal VIVA.co.id sendiri, setiap prosess rebranding adalah langkah awal untuk menjadi lebih baik. Namun disatu sisi rebranding juga memerlukan banyak pikiran, kerja keras serta budget yang tidak sedikit. Ketika memutuskan untuk melakukan rebranding, tentunya perusahaan telah memikirkan untung ruginya. Mulai dari diperlukannya budget khusus untuk melakukan promosi, mengganti semua logo yang ada dalam stationary perusahaan. Namun dari itu semua yang terpenting adalah mencari solusi yang tepat untuk meminimalisir kerugian yang mungkin justru akan merugikan perusahaan. Strategi rebranding yang dilakukan VIVA.co.id ini akhirnya bisa dianggap berhasil setelah rebranding berlangsung lebih dari satu tahun, hal ini seperti yang diungkapkan Bapak Suwarjono: “…satu tahunan lebih lah baru bisa kembali ke posisi yang dulu. 3 bulan pertama rating kita anjlok.” Pembahasan Dari bagan diatas dapat dijelaskan tentang tahapan rebranding portal VIVA.co.id: 4.3.1 Analisis Ini adalah tahap dimana VIVAnews melakukan analisis terhadap kebutuhan masa depan dari portal ini. Pertimbangan dari Bapak Karaniya sebagai Pemimpin Redaksi dan CEO untuk melakukan perubahan pada VIVA ini bukan tanpa alasan, karena saat itu media online lain memiliki konten-konten yang beragam sehingga bisa mewadahi kebutuhan berita bagi semua generasi. Menurut Prayudi dan Juanita dalam sebuah jurnal Ilmu Komunikasi, mengatakan bahwa faktor penyebab rebranding itu sendiri ada 4 Faktor tersebut antara lain : 1. Pergantian pimpinan 2. Krisis image 3. Kejenuhan pasar 4. Visi baru perusahaan Dari faktor penyebab dilakukannya rebranding seperti yang diungkapkan oleh Prayudi dan Juanita tersebut, untuk VIVA.co.id sendiri, rebranding dilakukan karena faktor keinginan untuk mencapai visi baru perusahaan. Visi baru disini adalah mengubah image VIVA yang semula hanya terkesan sebagai portal berita hardnews, menjadi mega portal berita yang mampu menyajikan informasi bagi beberapa generasi, baik pria maupun wanita. Serta untuk mengantisipasi kejenuhan pasar yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang jika VIVA tidak berkembang, dan hanya memiliki konten yang terbatas, untuk itu VIVA dirancang sebagai mega portal yang bisa terus dikembangkan dan memayungi portal-portal didalamnya. 4.3.2 Perencanaan Dalam tahap ini, VIVA melakukan Re-positioning, yaitu melakukan pemilihan dan penetapan posisi baru target pasar yang diinginkan perusahaan, keinginan untuk menjadi portal berita yang bisa memayungi semua kebutuhan masyarakat, re-positioning disini adalah dengan memperluas pasar sasaran portal berita yang awalnya memiliki image sebagai konten hardnews, sekarang juga terdapat konten-konten softnews yang terpercaya, re-positioning disini penting dalam proses penentuan target sasaran dalam rebranding VIVA.co.id, untuk persiapan pemilihan nama (re-naming) portal serta nama domain yang bisa menggambarkan VIVA sebagai mega portal dengan beberapa portal lain didalamnya. Perusahaan memutuskan untuk mengubah nama ini, meski ternyata perubahan nama VIVA bukanlah hal yang mudah, karena ada beberapa nama yang ingin digunakan ternyata telah digunakan. Sedangkan re-strukturisasi sendiri dilakukan pada penambahan jumlah personel, karena semakin banyaknya kanal dalam portal, sehingga membutuhkan personel tambahan agar bisa menutup kebutuhan pemberitaan, Re-designing dalam proses rebranding ini juga penting dilakukan untuk mendapatkan image baru yang berbeda dan lebih segar, sesuai dengan semakin luasnya segmentasi pembaca VIVA, bukan hanya tampilan layout dan logo, namun juga desain baru untuk setiap kanal VIVA.co.id juga sesuai dengan citra masing-masing kanal berita. 4.3.3 Implementasi Pada tahun 2012, tepatnya 3 tahun setelah launching pertama kali dengan nama VIVAnews.com dan melewati 6 bulan masa brainstorming dari ide Bapak Karaniya untuk melakukan perubahan nama, akhirnya di kuartal ketiga di akhir tahun 2012, portal berita VIVA.co.id diluncurkan dengan logo dan konten yang lebih menarik. 4.3.4 Evaluasi Bagi media online sendiri alat ukur kesuksesan berdasarkan pada banyaknya jumlah page view maupun page visitor laman suatu portal. Hal ini bisa dilakukan dengan terus memantau perkembangan jumlah pembaca melalui Google Analytics, maupun peringkat di dunia melalui www.alexa.com. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ketakutan akan timbulnya kebosanan terhadap pembaca tersebut terbukti dan bisa dilihat dari jumlah kunjungan tertinggi ada di tahun 2012 sebelum proses rebranding yaitu pada bulan Juni yaitu 38.287.815 , jumlah itu bahkan tidak bisa mengejar jumlah kunjungan pada tahun 2013 di bulan November, setahun setelah proses rebranding yaitu sebesar 58.488.355. Rebranding memerlukan strategi yang tepat dan tujuan yang jelas untuk mendapatkan efek positif dari rebranding. Bagi VIVA.co.id sendiri, rebranding dilakukan dengan alasan untuk mengembangkan portal berita ini, dari yang semula hanya mengutamakan hardnews, menjadi sebuah konten berita yang lengkap yang bisa memenuhi semua kebutuhan pembaca, baik pria maupun wanita Saran 1. Sosial Perlu kesadaran lebih dari setiap pihak yang terlibat, termasuk didalamnya adalah aset VIVA.co.id yaitu karyawan itu sendiri untuk terus bertanggung jawab membesarkan nama VIVA.co.id, mengembangkan dan meningkatkan kualitas portal berita ini sehingga tetap mampu bersaing dengan portal berita yang lain serta meningkatkan kesadaran karyawan untuk memanfaatkan sebaik mungkin setiap kesempatan yang ada untuk mempromosikan nama VIVA.co.id. Sedangkan bagi masyarakat, dengan adanya penelitian ini diharapkan semakin banyak yang menggali informasi tentang seluk beluk dunia online, tidak hanya sebatas mengetahui media online sebagai media digital yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun, sehingga dengan munculnya banyak keingin tahuan tentang dunia online, akan semakin besar peluang untuk berkembangnya pengetahuan tentang dunia online di Indonesia. 2. Akademis Melihat kesulitan yang peneliti temui selama melakukan penelitian, yaitu kurang banyaknya buku akademis lokal berbahasa Indonesia yang membahas tentang detail seluk beluk media online dan metamorfosisnya, dan atau buku tentang rebranding bagi sebuah media online mulai dari proses hingga strategi-strategi yang diperlukan untuk bertahan menghadapi persaingan sengit di bisnis media online, hal ini cukup penting untuk dikembangkan lagi, mengingat semakin berkembangnya dunia digital saat ini dan di masa depan . DAFTAR PUSTAKA Buku: Hendroyono, Handoko. Brand Gardener Edisi Khusus Tumbuh Berkembang. Penerbit Literati.2013 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group. 2012 Moriarty, Sandra, Nancy Mitchell, dan William Wells. Advertising. Kencana. Jakarta. 2011 Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online:Panduan Praktis Mengelola Media Online. Nuansa Cendekia. 2012 Shimp, Terence A..Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.PT.Gelora Aksara Pratama. 2003 Sumber Lainnya: Ahonen, M. “Corporate Re-Branding Process: A Prelimenary Theoretical Framework.” England 6-9th 2008: 31-38 Justanswer rebrands as pearl.com. Mediapost [online]. Diakses pada tanggal 2 April 2014 dari http://www.mediapost.com/publications/article/177156/justanswer-rebrands-as-pearlcom.html. Jam:10.00 WIB Mirror.co.uk unveils redesign and MirrrorOnline rebrand. PressGazette[online]. Diakses pada tanggal 2 April2014 dari http://www.pressgazette.co.uk/node/48713. Jam 10.00 WIB Prayudi& Jana Juanita. “Strategic Corporate Communication dalam Proses Repositioning dan Rebranding.” Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.2 no 2, 2 Desember 2005:159 The World Wide Web. Web.Edu [online].Diakses pada tanggal 7 April 2013 dari http://web.mit.edu/invent/iow/berners-lee.html . Jam 10.30 WIB Topsite Country. Alexa [online]. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013 , pkl. 16.44 WIB dari http://www.alexa.com/topsites/countries/ID. What is new media?.New Media Institute [online].Diakses pada tanggal 7 April 2013 dari http://www.newmedia.org/what-is-new-media.html. Jam 10.10 WIB